Jumat, 30 Maret 2012

Jangan (sebaiknya) Mengaku Animator (2D) Kalau: Tidak Bisa Menggambar


Dari segi teknis, syarat mutlak yang harus dimiliki seorang animator 2D adalah tentu saja skill menggambar, bukan asal bisa saja namun menggambar dengan tehnik, prinsip dan kaidah yang baik dan benar.

Berdasarkan acuan desain (model sheet) yang sudah ditetapkan sebelumnya, seorang animator 2D secara spesifik 'dituntut' untuk mampu mengembangkan karakter animasi yang menjadi tugasnya, kedalam berbagai pose gerakan (acting) sesuai jalannya cerita (script, storyboard), dari sudut pandang kamera manapun sesuai arahan Director (layout), dengan tetap mempertahankan 'konsistensi' detail karakteristik desainnya (On Model).

Dalam dunia animasi 2D (Old School) dikenal istilah 'SLPP' yaitu kepanjangan dari Structure, Line of Action, Proportion dan Perspective. Singkatan tersebut merupakan check list beberapa unsur utama (standar kualitas) yang harus diperhatikan oleh setiap animator 2D, dalam menciptakan helai demi helai gambar-gambar animasi untuk memenuhi tuntutan konsistensi dan on model.

Structure, adalah konstruksi dasar yang membangun bentuk suatu benda (sederhana maupun kompleks). Misalkan dalam menggambar tangan, konstruksi dasarnya adalah gabungan berbagai bentuk geometris primitif seperti kotak segi empat untuk telapak tangan dan rangkaian silinder untuk membentuk jari jemarinya.

Line of Action, adalah garis dasar gestural imajiner untuk membentuk suatu pose yang ekspresif dan dinamis, terutama dalam keperluan animasi karakter. Misalnya garis tegak lurus vertical dapat menyiratkan kesan statis dan tegas, sedangkan garis miring atau melengkung lebih berkesan dinamis atau off balance. Line of action sangat penting peranannya dalam mengkomunikasikan bahasa tubuh (body gesture, pantomime).

Proportion, adalah ukuran yang diperlukan untuk membentuk bangunan suatu benda, misalnya tinggi total manusia ideal adalah 8-9 kali diameter lingkar kepala. Proporsi juga berguna untuk membedakan serta memperkuat karakteristik masing-masing tokoh animasi, sesuai dengan sifat atau peranannya. 

Perspective, adalah acuan untuk menentukan penempatan setiap elemen animasi secara akurat dalam korelasinya dengan lingkungan sekitarnya (staging), berdasarkan sudut pandang kamera yang dipilih (penentuan letak titik hilang atau vanishing point). Penerapan tehnik menggambar perspektif yang tepat dapat menampilkan komposisi gambar yang memiliki ilusi dimensi kedalaman (depth, 3D) dengan sangat meyakinkan (believable).

SLPP menekankan pentingnya kemampuan menggambar secara 3 dimensi (3D), meskipun hasil akhirnya secara fisik nanti hanya berbentuk 2 dimensi (flat, datar).

Menggambar secara 3D artinya menggambar suatu obyek dengan metode konstruksi atau 'membangun' (build), agar hasilnya memiliki unsur kedalaman (depth), isi (volume) dan bobot (mass).
Metoda menggambar ini mirip dengan tehnik mematung (sculpting), yang selalu dimulai dari dalam (konstruksi dasar) dan diakhiri dengan menyelesaikan bagian permukaannya (outline).
Hanya dengan tehnik menggambar secara konstruktif yang memungkinkan seorang animator untuk dapat bebas berkreasi, berekspresi, menciptakan pose-pose bagi obyek gambarnya secara leluasa, dari berbagai sudut perspektif. Selanjutnya dibantu dengan pedoman SLPP tersebut, agar setiap gambar yang dihasilkan selalu terjaga kualitas (solid drawing) dan konsistensinya.

Menggambar dengan metode konstruksi atau sculpting (3D) adalah tehnik menggambar yang paling baik dan benar, setidaknya untuk media animasi 2D.

Setelah dibahas secara teknis, berikut ini adalah beberapa kutipan dari para maestro animasi, yang berbicara tentang modal utama animator 2D, yaitu skill menggambar.

Richard Williams salah satu animator legendaris dan ternama di dunia, akhir-akhir ini sering menyelenggarakan kursus (workshop) animasi kilat, lamanya 3 harian dan pesertanya tidak dibatasi hanya dari kalangan pekerja animasi. Dalam salah satu kegiatan kursusnya itu, salah seorang pesertanya adalah seorang aktor, setelah selesai seluruh rangkaian kursusnya, aktor itu menemui sang mentor dan mengatakan kalau animasi itu ternyata tidak lain dan tidak bukan, adalah tentang cara atau metode berakting, sesuatu yang sudah ia pelajari selama sekolah akting dan bekerja sebagai aktor. Richard Williams menyetujui pendapat muridnya itu, namun ia lalu menambahkan juga, dalam animasi,percuma saja bisa dan jago akting kalau tidak mampu menuangkannya dalam bentuk gambar.

Art Babbitt (animator legendaris Disney) mengatakan: "If you can't draw, forget it. You're an actor without arms and legs."

Walt Disney pada tahun 1935 membuat daftar modal utama yang harus dimiliki seorang animator 2D, nomor satu dalam daftarnya adalah "Good draftmanship."


Next: Prinsip Animasi....

1 komentar: