Sabtu, 18 Agustus 2012

Team Versus Solo Effort

Sudah menjadi pengetahuan umum jika produksi animasi membutuhkan banyak sekali SDM (sumber daya manusia), jika kita perhatikan Credit Title pada penghujung acara di setiap film animasi yang ditayangkan di bioskop atau televisi, barisan panjang daftar nama para animator yang terlibat akan terpampang dengan jelas (walaupun umumnya pada saat yang sama para penonton sudah mulai beranjak keluar ruangan bioskop atau memindahkan channel tv mereka).

Kerja team tidak ayal lagi sangat diperlukan karena terbatasnya waktu dan ongkos produksi yang disediakan untuk meyelesaikan suatu project animasi, selain tentunya juga keharusan untuk menjaga dan menghasilkan kualitas animasi yang terbaik.

Sebagai gambaran sederhana, dalam dunia produksi animasi professional, untuk menghasilkan kualitas animasi terbaik (Feature Film Quality) dengan menggunakan medium animasi 2D (classical animation/ hand drawn), seorang key animator rata-rata hanya mampu menyelesaikan antara 5 – 12 detik animasi (approved/ final) setiap minggu (5-7 hari kerja). Bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan project animasi dengan durasi 5400 detik (90 menit) jika hanya dikerjakan oleh satu orang saja (belum termasuk pekerjaan lanjutannya seperti clean up, in-between, ink and paint, dan sebagainya).

Tidak tertutup juga munculnya permasalahan atau alasan seperti misalnya; tidak semua orang yang ingin memproduksi animasi memiliki modal untuk menyewa sekian banyak animator, atau ternyata SDM animator berkualitas yang dibutuhkan tidak tersedia atau ada juga animator yang ingin menghasilkan karya pribadi dengan tujuan idealisme, unjuk gigi, portfolio (pemula, lulusan atau pelajar di sekolah animasi, etc.), dan lain sebagainya.

Oleh karena itu pertanyaan yang relevan adalah apakah memungkinkan untuk memproduksi animasi berkualitas tinggi secara individual ?

Jawaban standard dan cenderung klise tentunya adalah bisa, dimana ada kemauan pasti ada jalan.

Sedangkan jawaban yang lebih pragmatis adalah, memproduksi animasi secara individual pastinya dapat dilakukan, namun melalui syarat dan kondisi tertentu.

Produksi animasi dengan durasi pendek (dibawah 30 menit) adalah salah satu pilihan kondisi yang paling logis dan memungkinkan untuk dikerjakan sendirian. Banyak sekali contoh film animasi pendek yang dapat kita temukan di dunia maya, umumnya adalah karya pelajar sekolah animasi sebagai syarat kelulusan, namun ada juga animator kawakan yang secara rutin menelorkan karyanya dalam bentuk film pendek, dan biasanya dipublikasikan di sirkuit film festival atau label indie.

Salah satu contoh sukses film animasi pendek yang dikerjakan secara individual adalah karya animator Jepang; Makoto Shinkai yang berjudul “Hoshi no Koe” yang dirilis pada tahun 2002. Film animasi pendek 2D (Anime, OVA) berdurasi 25 menit tersebut ditulis, diproduksi dan disutradarai sendiri oleh Makoto Shinkai dan membutuhkan waktu 7 bulan untuk merampungkannya. Makoto Shinkai tidak sepenuhnya bekerja sendiri, ia mendapatkan bantuan dari sang istri untuk mengisi suara karakter (selanjutnya dibuat versi professionalnya ketika dvdnya dirilis) dan seorang rekan dekatnya untuk musik dan efek suara.

Animator kawakan lainnya yang rajin menelorkan karya film animasi pendek diantaranya adalah Bill Plympton, Michael Dudok De Wit, Cordell Barker, Nick Cross, Richard Condie, Joanna Priestley dan banyak lagi. Sedangkan sekolah animasi terbaik di dunia yang selalu mempublikasikan film pendek karya siswanya yang sangat berkualitas tinggi antara lain adalah Gobelin dan Sheridan College.

Jika film pendek lebih bersifat idealis atau perwujudan kebutuhan ekspresi kreatif dan seni sang animator secara bebas, pilihan lainnya yang lebih bersifat komersial salah satu diantaranya adalah project TV Commercial atau iklan TV.
Durasi yang berkisar antara 15 hingga 60 detik cukup ideal untuk dikerjakan secara individual, tantangannya adalah bagaimana menyelesaikan project iklan tersebut dengan tenggat waktu yang cenderung 'mepet' sekaligus memenuhi 'kualitas' yang diharapkan atau ditentukan oleh pihak client.

Selain durasi atau beban kerja, faktor lainnya seperti pengetahuan teknis, skill, koneksi (modal, klien, distribusi, publikasi etc.) dan manajemen personal (disiplin, waktu, etc.) adalah elemen penting yang memungkinkan seseorang menangani seluruh aspek produksi animasi secara individual dengan hasil produksi yang bemutu tinggi.


Bersambung....

2 komentar: